Mengenal 5 Sejarah Oleh-oleh Khas Malang yang Paling Hits
Mengenal 5 Sejarah Oleh-oleh Khas Malang yang Paling Hits

Malang memang selalu punya daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, baik karena suasana kotanya yang sejuk maupun kekayaan kulinernya.

Namun, tahukah kamu bahwa sejarah oleh-oleh khas Malang memiliki kisah yang panjang dan menarik? Mulai dari buah apel legendaris hingga inovasi modern, seperti Malang Strudel, setiap produk punya latar belakang unik yang layak untuk disimak.

Kalau kamu penasaran dengan asal-usul berbagai oleh-oleh yang sering kamu temui saat jalan-jalan ke kota ini, yuk simak ulasan lengkap tentang sejarah oleh-oleh khas Malang yang paling hits berikut ini.

Apel Malang

Ketika kamu mendengar “Malang”, mungkin buah apel langsung terlintas di pikiran. Ternyata keterikatan antara buah apel dan kota ini sudah dimulai sejak zaman Belanda.

Berdasarkan data dari Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika), sejarah apel di Indonesia dimulai sejak 1934 ketika 20 varietas apel didatangkan dari Australia dan ditanam pertama kali di Desa Tebo, Pujon, Malang.

Dari berbagai jenis apel yang pernah ditanam, tiga varietas masih populer hingga sekarang, yaitu Rome Beauty (kulit hijau kekuningan, bentuk bulat), Manalagi (manis meski belum matang, aroma kuat), dan Apel Anna (kulit merah merata saat matang, mirip apel impor). Apel-apel inilah yang akhirnya membentuk identitas Malang sebagai kota apel.

Sejarah Oleh-oleh Khas Malang Pia Cap Mangkok

Sebagai bagian dari sejarah oleh-oleh khas Malang, kehadiran apel telah memberi warna tersendiri sejak zaman kolonial. Tapi tak hanya apel, Malang juga punya camilan legendaris lain, seperti Pia Cap Mangkok.

Usaha Pia Cap Mangkok dirintis oleh pasangan Zabur Oetomo (Oei To Lam) dan Tri Pinarti (The Pin Nio) pada tahun 1959, bermula dari resep turun-temurun keluarga. Awalnya, Oei To Lam sendiri yang menjajakan pia dari satu tempat ke tempat lain setiap dua hari sekali.

Logo bergambar mangkok yang menjadi ciri khas pia ini mulai dipakai tahun 1960, dengan tulisan “ISTIMEWA” dan dua karakter Mandarin Shuang Xi yang berarti “Kebahagiaan Ganda”. Maknanya menggambarkan keberhasilan usaha dan kebahagiaan dalam keluarga.

Hingga kini, Pia Cap Mangkok tetap bertahan sebagai oleh-oleh legendaris dari Malang yang digemari banyak orang.

Keripik Tempe

Masih dalam rangkaian sejarah oleh-oleh khas Malang, olahan berbahan dasar tempe juga tak bisa dilewatkan begitu saja. Salah satu yang paling ikonik berasal dari Kampung Sanan.

Sejarahnya berawal dari Kampung Sanan yang terletak di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Sejak awal 1900-an, kampung ini dikenal sebagai penghasil tempe. Awalnya, warga hanya membuat tempe untuk dijual ke berbagai pasar.

Tapi, sekitar tahun 1970-an, mulai muncul inovasi baru, tempe digoreng menjadi keripik sebagai solusi dari tempe sisa yang tak laku.

Ternyata keripik tempe malah disukai banyak orang dan menjadi bisnis yang mengangkat perekonomian warga. Sekarang, Kampung Sanan dikenal sebagai sentra keripik tempe terbesar di Malang, bahkan jadi destinasi wisata belanja oleh-oleh juga, lho!

Keripik Buah

Satu lagi inovasi dari Malang yang nggak kalah ikonik, yaitu keripik buah. Mungkin kamu nggak menyangka kalau camilan sehat ini ternyata lahir dari ide seorang dosen di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya pada awal 1990-an.

Beliau menciptakan teknologi pengolahan buah menjadi keripik dengan metode vacuum frying atau penggorengan vakum. Proses ini memungkinkan buah digoreng dalam kondisi hampa udara, sehingga kandungan gizinya tetap terjaga dan teksturnya renyah alami.

Sejak saat itu, banyak pelaku UMKM di Malang mulai memproduksi keripik buah dari berbagai jenis, seperti apel, nangka, salak, dan lainnya. Keripik buah pun sukses menjadi oleh-oleh kekinian yang sehat dan cocok buat semua usia.

Malang Strudel

Inovasi dalam sejarah oleh-oleh khas Malang terus berkembang seiring waktu. Setelah keripik buah menjadi tren, kini giliran kue lapis ala Eropa mengambil hati para wisatawan, seperti Malang Strudel.

Berbeda dengan oleh-oleh lainnya, Malang Strudel termasuk pendatang baru yang langsung populer. Didirikan oleh aktor Teuku Wisnu pada 24 Desember 2014, Malang Strudel mengusung konsep kue pastry berlapis dengan isian buah, terinspirasi dari camilan yang ia temui saat berlibur di Australia.

Melihat potensi wisata kuliner Malang, Teuku Wisnu pun mendirikan Malang Strudel sebagai pusat oleh-oleh modern. Buat kamu yang suka camilan kekinian dengan sentuhan klasik, strudel ini wajib dicoba!

Dari apel Malang yang legendaris, Pia Cap Mangkok yang sarat makna, hingga Malang Strudel yang kekinian, semua menunjukkan bahwa sejarah oleh-oleh khas Malang begitu kaya dan penuh inovasi.

Setiap produk bukan hanya soal rasa, tapi juga warisan budaya dan kreativitas warga Malang yang patut diapresiasi.

Kalau kamu ingin belanja oleh-oleh khas Malang dengan lebih praktis dan lengkap, kamu bisa mampir ke Sri Candra, toko grosir snack dan tempat oleh-oleh khas Malang yang menyediakan beragam camilan dari yang legendaris sampai yang kekinian.

Lokasi Sri Candra strategis dan cocok buat kamu yang ingin membeli dalam jumlah banyak atau untuk oleh-oleh keluarga besar.

Yuk, simak list oleh-oleh khas Malang lainnya di artikel selanjutnya, dan jangan sampai kamu melewatkan yang paling enak dan bersejarah!

Bagikan:

Baca Juga

Camilan SriCandra